Arsip

Posts Tagged ‘metode pengobatan herbal’

Metode Pengobatan cara Nabi


METODE PENGOBATAN RASULULLAH

1. HABBATUSSAUDA
Habbatussauda/ Jinten hitam diresepkan oleh Nabi Muhammad SAW. Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”.

Mengkonsumsi Habbaatussauda’ sebagai obat yang dianjurkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam tidak begitu dikenal oleh muslimin di Indonesia, padahal di berbagai negara (Eropa, Amerika dan sejumlah negara Asia) obat ini mengalami kepoluleran yang sangat nyata dengan dilakukan beberap riset ilmiyah untuk mengungkap kebenaran hadits tersebut (diantaranya oleh Profesor El Dakhany dari Microbiologi Research Center, Arabia, Dr Michael Tierra L.A.C.O MD, Pharmachology Research Department Laboratory, Departement Pharmachy King College London dll).

Habbatus sauda’ (Nigella Sativa) – dalam hal ini bijinya – mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K. Kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami

Manfaat Habbatussauda:
• Menguatkan sistem kekebalan tubuh
• Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi
• Menetralkan racun dalam tubuh
• Mengatasi gangguan tidur dan stress
• Anti histamin. Histamin adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan reaksi alergi seperti pada asthma bronkial. Minyak yang dibuat dari Habbatussauda’ dapat mengisolasi dithimoquinone. Minyak ini sering disebut nigellone yang berasal dari volatile nigella. Pemberian minyak ini berdampak positif terhadap penderta asthma bronkial.
• Memperbaiki saluran pencernaan
• Melancarkan air susu ibu
• Memiliki zat anti tumor dan anti kanker

  • Antibiotika
  • Antihistamin/anti alergi
  • Anti hipertensi sekaligus antihipotensi
  • Hepatoprotektor dan renoprotektor
  • Antimikosis/anti jamur
  • Anti ulkus petikum/tukak lambung
  • Kontrasepsi
  • Antiinflamasi/anti radang
  • Meningkatkan imunitas/kekebalan tubuh
  • Antidiabetes/kencing manis
  • Antikolesterol
  • Antihelmintik/obat cacing
  • Antiepilepsi

2. MADU
Madu merupakan obat referensi dari Al-Qur’an: “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69).
Manfaat Madu:
• Bakteri tidak mampu melawan madu. Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka bakar. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti)
• Madu kaya kandungan antioksidan. Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress).
• Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes/ kencing manis. Madu kaya vitamin B1, B5, dan C di mana para penderita diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter.
• Madu mencegah terjadinya radang usus besar (colitis), maag dan tukak lambung. Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar 20% madu mampu melemahkan bakteri pylori penyebab tukak lambung di piring percobaan.

3. ZAITUN
Zaitun diresepkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sabda Beliau: “Konsumsilah minyak zaitun dan minyaki rambutmu dengan minyak zaitun karena zaitun berasal dari pohon yang penuh berkah.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Manfaat minyak zaitun:
• Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
• Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.
• Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.
• Mengurangi serangan kanker.
• Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.
• Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.
• Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.
• Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma)
• Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.
• Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.
• Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.

Mengapa memilih pengobatan cara Nabi?
1. Lebih yakin dan menentramkan karena bersumber dari Sang Maha Pencipta dan Nabi-Nya. Kita ucapkan sebagaimana diucapkan Nabi Ibrahim as: “Apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku.” (QS. Asy-Su’araa: 80).
2. “Pengobatan cara Nabi ( Thibbun Nabawi ) memiliki perbedaan yang mendasar dibanding dengan metode pengobatan lainnya. Karena metoda pengobatan ini (Thibbun Nabawi) bersumber dari wahyu, misyqat kenabian dan akal yang sempurna. Maka tentu memiliki derajat kepastian yang meyakinkan di samping memiliki nilai keTuhanan. Hal ini berbeda dengan metode pengobatan lainnya yang umumnya hanya berdasarkan pikiran, dugaan atau pengalaman semata-mata.” [Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah, dalam Zaadul Ma’ad IV hal.33]
3. Dunia ilmiah modern membuktikan kebenaran khasiat pengobatan cara Nabi Muhammad SAW. Di antara ilmuwan yang telah membuktikan kemanjurannya adalah Prof. Dr. Hildebert Wanger (German), Prof. Lutz Bannasch (German), Dr. Stanley Kopok (USA), Dr. Aris Yang (Malaysia) dan banyak lagi ilmuwan lainnya baik ilmuwan barat maupun timur.

Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat.